Kericuhan dalam upaya pembubaran paksa demonstran di depan gedung
DPR/MPR pada Jumat (30/3/2012) malam membuat 20 orang terluka. Mereka
mendapatkan perawatan dari RSAL Mintohardjo dan pos kesehatan DPR.
"Sebanyak
lima orang diberi perawatan di posko kesehatan DPR dan 15 orang
lainnya dirawat di RS TNI AL Mintohardjo," ungkap Kepala Bidang
Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rudy
Hadisampurno, Jumat (30/3/2012), saat dijumpai di gedung DPR.
Lima
orang yang dirawat di posko kesehatan DPR terdiri dari 1 orang
wartawan, 3 orang polisi, dan 1 orang mahasiswa. Sementara di RS TNI AL
Mintohardjo, ada 15 orang yang mendapati pengobatan. "Luka ringan semua
dan dibawa ke RS Mintoharjo," katanya.
Sebelumnya, lebih dari
1.000 orang demonstran dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa di
depan gedung DPR/MPR RI pada Jumat (30/3/2012). Menjelang siang hari,
massa kemudian berusaha membobol pagar DPR. Nyaris seluruh sisi pagar
berhasil dirobohkan demonstran. Sekitar 100 mahasiswa kemudian masuk
menerobos ke halaman gedung DPR.
Mediasi sempat dilakukan dengan
aparat kepolisian namun tak lama setelah mediasi itu bom molotov meledak
di antara kerumunan mahasiswa dan polisi. Akibat peristiwa itu, polisi
langsung mengerahkan kekuatannya untuk membubarkan aksi sekitar pukul
19.15.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan memecah
demonstran ke dua arah yakni ke Slipi dan Semanggi. Sekitar pukul 21.30,
situasi kondusif kembali.
Berita Terkait :
Berita Terkait :
0 comments
Post a Comment
Terimakasih atas partisipasinya