Tour de Singkarak 2010 digelar demi menggairahkan industri pariwisata di Sumatera Barat. Sinyal itu terbaca jelas jauh hari sebelum lomba itu digelar.
Wakil Ketua Umum II KONI Sumbar Handrianto pada awal April lalu mengatakan, kewenangan untuk memberikan informasi detail lomba ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar. KONI Sumbar sekadar melengkapi sebagian detail teknisnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar James Hellyward mengatakan, Tour de Singkarak memang dimaksudkan untuk menggerakkan lagi kunjungan wisatawan. Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik saat membuka Tour de Singkarak menyebutkan, sinergi antara olahraga dan pariwisata guna menggairahkan industri pariwisata pada gilirannya akan menggerakkan ekonomi masyarakat menjadi tujuan digelarnya Tour de Singkarak.
Oleh karena itu, seluruh sumber daya terfokus dan membuat sejumlah agenda lain mesti digeser. Pelaksanaan Pekan Budaya Sumbar 2010 yang biasa digelar setiap masa liburan panjang sekolah dimajukan pada 16-22 Mei lalu. Keterpurukan pariwisata Sumbar memang terbaca jelas, dan itu terlihat dari belum beroperasinya kembali sejumlah hotel besar serta operasional hotel kecil yang tarifnya relatif mahal.
Data Badan Pusat Statistik Sumbar menunjukkan, wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Februari 2009 tercatat sebanyak 4.611 orang serta turun menjadi 2.203 orang pada Maret 2010 dan pada April 2010 kembali turun menjadi 2.184 orang. Bahkan, jika dibandingkan dengan April 2009 yang mencapai 4.450 orang, kedatangan turis itu turun sebanyak 50,92 persen.
Data kunjungan wisatawan asing itu memang masih bias karena tidak mencakup semua kunjungan wisatawan mancanegara. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumbar Muchsin Ayub mengatakan, angka kunjungan tersebut hanya untuk wisatawan yang masuk langsung dari luar negeri lewat BIM, dan biasanya hanya mencatat wistawan asal Singapura dan Malaysia yang terbang langsung menuju Padang.
Namun, upaya menjadikan Tour de Singkarak sebagai lokomotif penghela industri pariwisata Sumbar tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan rencana. Dalam rapat koordinasi terakhir sebelum Tour de Singkarak 2010 digelar, Kepala Pusat Pengendalian dan Operasional Polda Sumbar AKBP Zulfahmi Saan Datuk Marajo mengatakan, Polda Sumbar mempertanyakan koordinasi antara panitia dan polisi yang selama ini cenderung tidak dilakukan.
Rapat terakhir sekitar dua pekan sebelum Tour de Singkarak 2010 digelar itu juga mengungkapkan keluhan dari sejumlah pemerintah kabupaten/kota yang daerahnya dilewati rute para pebalap. Keluhan soal relatif belum siapnya infrastruktur berupa jalan menjadi hal yang mengemuka dalam pertemuan tersebut. (Ingki Rinaldi/Helena Fransisca Nababan)
0 comments
Post a Comment
Terimakasih atas partisipasinya